Lamandau – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Lamandau nomor urut 02, Rizky Aditya Putra-Abdul Hamid, menyatakan kesiapan mereka untuk menghadapi gugatan Pilkada 2024 yang dilayangkan oleh pasangan Hendra Lesmana-Budiman di Mahkamah Konstitusi (MK). Pernyataan tersebut disampaikan oleh tim kuasa hukum Rizky-Hamid, Jeffriko Seran, yang didampingi oleh Rizky Aditya Putra, di Palangka Raya, Rabu (1/1/2025).
Jeffriko menegaskan bahwa tim hukum Rizky-Hamid, bersama tim hukum dari DPP Gerindra, siap menghadapi gugatan yang diajukan oleh pasangan Hendra-Budiman. “Kami siap bertarung di Mahkamah Konstitusi. Apapun rintangannya, kami akan memperjuangkan aspirasi masyarakat Lamandau yang telah memilih Rizky-Hamid,” ujarnya. Tim kuasa hukum juga telah menyiapkan saksi-saksi yang akan dihadirkan untuk membuktikan bahwa hasil Pilkada adalah suara rakyat yang sah.
Sementara itu, Jeffriko menjelaskan bahwa laporan yang diajukan oleh pasangan Hendra-Budiman terkait dugaan pelanggaran pemilu, termasuk permintaan Pemilihan Suara Ulang (PSU) di 25 TPS, tidak memiliki bukti yang cukup. “Kami akan membuktikan di MK bahwa tidak ada pelanggaran di TPS tersebut,” tegasnya. Selain PSU, Hendra-Budiman juga menuduh adanya praktik money politic, yang menurut Jeffriko tidak terbukti, bahkan menyebut pihak Hendra-Budiman-lah yang terlibat dalam politik uang.
Rizky Aditya Putra, yang akrab disapa Rizky Mahodenk, menanggapi tuduhan tersebut dengan menyatakan bahwa kemenangan mereka dalam Pilkada adalah hasil kerja keras dan dukungan murni dari masyarakat. “Kalau dituduhkan money politik, lihat saja kondisi saya, saya tidak punya kebun, dan bahkan sempat dibilang calon bupati yang miskin,” ungkap Rizky.
Rizky optimis bahwa pihaknya akan memenangkan persidangan di MK dan semua tuduhan tersebut tidak terbukti. Namun, ia juga mengingatkan bahwa Hendra dan Budiman berhak untuk mengajukan gugatan sebagai bagian dari hak politik mereka. Pasangan Rizky-Hamid memenangkan Pilkada Lamandau dengan selisih 1.115 suara, meraih kemenangan di 4 dari 8 kecamatan.
