Jakarta – Presiden Prabowo Subianto melakukan pengecekan mendalam terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, yang berujung pada keputusan untuk memangkas anggaran sebesar Rp 306 triliun. Pengecekan yang dilakukan hingga lapisan sembilan APBN ini berhasil mengidentifikasi banyak pos anggaran yang bisa dihemat, seperti biaya perjalanan dinas dan program-program yang dianggap tidak efektif.
Menurut Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo, sang presiden melakukan pengecekan yang jauh lebih detail dibandingkan biasanya. “Biasanya, presiden atau menteri hanya memeriksa sampai tingkat tiga atau empat, tapi beliau sampai ke tingkat sembilan,” ungkap Hashim dalam forum CNBC Indonesia ESG Sustainability, Jumat (31/1/2025).
Hasil dari pengecekan ini menunjukkan adanya sejumlah program yang, menurut Hashim, terbilang “konyol” dan akhirnya dipangkas. Meski begitu, Hashim enggan merinci lebih jauh tentang program-program tersebut. Selain itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengeluarkan surat edaran yang merinci pos-pos anggaran yang akan dipangkas, mulai dari alat tulis kantor hingga kegiatan seremonial.
Beberapa pos yang mengalami pemangkasan terbesar antara lain anggaran alat tulis kantor (ATK) hingga 90%, serta perjalanan dinas yang dipangkas lebih dari 50%.