Memanas! Pertemuan Trump-Zelensky di Gedung Putih Berujung Cekcok

Washington DC – Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (Donald Trump) dan Presiden Ukraina (Volodymyr Zelensky) di Ruang Oval Gedung Putih pada Kamis (27/2/2025) yang awalnya berlangsung dengan suasana ramah, berubah menjadi ketegangan yang berujung adu mulut.

Pertemuan ini sejatinya bertujuan untuk membahas hubungan bilateral dan diplomasi terkait perang Rusia-Ukraina. Namun, suasana berubah drastis ketika Wakil Presiden AS, JD Vance, yang turut hadir, menuduh Zelensky “tidak tahu berterima kasih” atas dukungan AS terhadap Ukraina.

“Saya pikir kurang ajar jika Anda datang ke Ruang Oval dan memperkarakan hal ini di depan media Amerika,” ujar Vance, yang duduk di sofa dekat kedua pemimpin.

Zelensky yang tampak tidak terima, kemudian bertanya apakah Vance pernah mengunjungi Ukraina. Namun, Wapres AS itu malah menuduh Zelensky melakukan “tur propaganda”.

Situasi semakin panas ketika Zelensky memperingatkan bahwa jika AS tidak membantu Ukraina, maka Washington juga akan merasakan dampaknya di masa depan. Pernyataan ini memicu kemarahan Trump yang langsung membalas dengan suara meninggi.

“Jangan beritahu kami apa yang akan kami rasakan. Anda tidak dalam posisi untuk mendikte kami!” tegas Trump dengan wajah memerah.

Perdebatan semakin sengit, dengan kedua pemimpin berbicara bersamaan. Trump bahkan sempat mendorong ringan lengan atas Zelensky saat menyampaikan maksudnya.

“Anda mempertaruhkan nyawa jutaan orang! Anda bertaruh dengan Perang Dunia III, dan apa yang Anda lakukan sangat tidak menghormati negara ini,” kata Trump dengan nada keras.

Situasi yang berlangsung selama lima menit ini disaksikan langsung oleh para wartawan yang merekam kejadian tersebut. Seorang diplomat Ukraina yang mendampingi Zelensky tampak meletakkan tangannya di atas kepala, menunjukkan ekspresi frustrasi.

Akhirnya, Trump meminta wartawan keluar dari Ruang Oval dan sekitar satu jam kemudian, Zelensky meninggalkan Gedung Putih lebih awal dari yang dijadwalkan. Seremoni penandatanganan perjanjian mineral yang sebelumnya direncanakan pun dibatalkan.

Pertemuan yang diharapkan dapat meredakan ketegangan antara kedua negara justru berakhir dengan meningkatnya ketidakpastian dalam hubungan AS-Ukraina.

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *