Palangka Raya – Kalimantan Tengah menorehkan prestasi dengan penurunan signifikan dalam prevalensi stunting, melebihi rata-rata nasional. Menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi stunting di provinsi tersebut turun sebesar 3,4% pada tahun 2023, mencapai angka 23,5%. Capaian ini menandai momentum keberhasilan dari berbagai program intervensi sensitif dan spesifik yang diterapkan.
Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran, mengapresiasi pencapaian tersebut sambil menekankan pentingnya terus meningkatkan intervensi serta peran Tim Pendamping Keluarga dalam memberikan edukasi kepada keluarga berisiko stunting.
Sugianto juga menyoroti kolaborasi yang intens antar stakeholder sebagai kunci keberhasilan dalam mengatasi stunting.

“Sementara itu, Sekretaris TPPS Provinsi Kalimantan Tengah, Linae Victoria Aden, menyatakan bahwa meskipun terdapat penurunan, namun masih diperlukan upaya yang lebih keras untuk mencapai target nasional 14% pada tahun 2024. Diperlukan optimalisasi kinerja TPPS di tingkat kabupaten/kota serta koordinasi yang baik dengan pemangku kepentingan lainnya,” tambahnya.
Melalui komitmen yang kuat dan kerja keras bersama, harapan untuk menciptakan generasi unggul, tangguh, dan kompetitif di Kalimantan Tengah semakin nyata.(primed)