Harga komoditas di Kalteng kategori tinggi belum stabil

Palangka Raya-Plt. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalteng, Rangga Lesmana mengatakan, perkembangan harga 14 komoditas bahan pangan di Kota Palangka Raya, Sampit, Kapuas, Sukamara, masih dalam kategori tinggi belum stabil.

“Seperti yang terlihat rata-rata untuk di Kalteng sendiri periode pada  tanggal  22 April 2024 di Pasar Besar Kota Palangka Raya, komoditas pangan yang mengalami penurunan harga yaitu cabai rawit (16,67%), sedangkan harga komoditas pangan yang lain masih stabil (0,00%,”ucapnya Selasa 23/4/24.

Sementara itu, di pasar Kahayan Kota Palangka Raya, komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga yaitu bawang merah (30,43%) dan daging ayam ras (2,22%), sedangkan harga komoditas pangan yang lain masih stabil (0,00%).

“Pasar PPM Sampit, harga komoditas pangan masih stabil (0,00%). Pasar Keramat Sampit, komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga yaitu bawang merah (2,22%), serta komoditas pangan yang mengalami penurunan harga yaitu ikan tongkol (7,89%), sedangkan harga komoditas pangan yang lain masih stabil (0,00%),”tambahnya.

Kemudian di Pasar Blok R  Kapuas, komoditas pangan yang mengalami penurunan harga yaitu daging ayam ras (4,76%), ikan kembung (6,67%), ikan tongkol (6,67%), dan ikan bandeng (6,67%), sedangkan harga komoditas pangan yang lain masih stabil (0,00%).

“Pasar Saik Sukamara, harga komoditas pangan yang lain masih stabil (0,00%). Rata-rata Kalteng, komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga yaitu bawang merah (4,15%), cabai keriting (1,35%), cabai rawit (1,18%), daging sapi (0,20%), telur (0,77%), dan gula pasir (0,34%),”lanjutnya.

Selanjutnya komoditas pangan yang mengalami penurunan harga yaitu daging ayam ras (0,13%), tepung terigu curah (0,87%), minyak goreng curah (0,30%), ikan kembung (0,74%), ikan tongkol (0,52%), dan ikan bandeng (0,47%).

“Sedangkan harga komoditas pangan yang lain masih stabil (0,00%). Tidak ada komoditas yang melebihi batas toleransi,” ucapnya.

Rangga Juga menyampaikan, “Pemprov dibawah arahan Bapak Gubernur Kalimantan Tengah melakukan upaya pengendalian dengan pengaturan alur distribusi dan melalui pasar murah/ pasar penyeimbang,” Pungkasnya. (primed)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *