Palangka Raya – Beberapa hari terakhir, warga Kota Palangka Raya merasakan suhu udara yang terasa lebih panas dari biasanya. Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palangka Raya mengungkapkan bahwa kondisi ini disebabkan oleh sejumlah faktor cuaca yang terjadi di wilayah tersebut.
Menurut BMKG, cuaca cerah hingga cerah berawan yang berlangsung dalam beberapa hari terakhir membuat sinar matahari tidak terhalang ketika memasuki atmosfer bumi. Akibatnya, sinar matahari terasa lebih terik dan panas. Kelembapan udara yang relatif kering turut berperan mengurangi pembentukan awan, sehingga semakin sedikit penghalang bagi sinar matahari untuk menyentuh permukaan bumi.
Selain itu, parameter angin di wilayah Kalimantan Tengah menunjukkan pola angin yang menyebar atau divergen, menyebabkan massa udara di wilayah tersebut tersebar. Kondisi ini diperparah dengan adanya tekanan rendah atau siklon tropis yang terpantau di sekitar perairan Filipina dan Laut Cina Selatan. Fenomena ini membuat massa udara dari Belahan Bumi Selatan, termasuk Indonesia, bergerak menuju Belahan Bumi Utara yang memiliki tekanan lebih rendah.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dengan mengurangi aktivitas di luar ruangan pada saat cuaca terik, terutama pada siang hari, guna menghindari risiko dehidrasi atau paparan sinar matahari yang berlebihan.
