Jakarta – Penipuan kripto kembali memakan korban, kali ini menimpa dua eksekutif dari perusahaan kripto ternama, MoonPay. Ironisnya, para korban justru berasal dari dalam industri yang seharusnya paling memahami risiko dunia aset digital.
Dalam laporan yang disampaikan ke Kementerian Hukum Amerika Serikat, dua orang eksekutif MoonPay dilaporkan kehilangan Ethereum senilai USD 250 ribu—sekitar Rp 4 miliar. Mereka tertipu karena mengira dana tersebut akan digunakan untuk mendukung acara pelantikan mantan Presiden AS, Donald Trump.
Laporan tersebut tidak menyebut nama lengkap para korban, namun tangkapan layar yang beredar memperlihatkan nama depan Ivan dan Mouna. Dugaan kuat mengarah pada Ivan Soto-Wright (CEO) dan Mouna Ammari Siala (CFO) MoonPay, yang sesuai dengan nama tersebut.
Modus penipuan yang digunakan ternyata sangat sederhana. Pelaku hanya memalsukan alamat email dengan mengganti huruf “i” besar dengan “l” kecil pada domain email palsu @t47lnagural.com
. Tipuan visual ini bekerja dengan baik karena kedua huruf terlihat hampir identik dalam font sans-serif.
Parahnya lagi, data dari Binance menunjukkan bahwa dompet kripto penerima dana itu terdaftar atas nama Ehiremen Aigbokhan, seorang pria asal Lagos, Nigeria. Ia berhasil membuat Ivan dan Mouna percaya bahwa dirinya adalah Steve Witkoff, anggota komite inagurasi Trump.
Tak ada aksi peretasan atau teknik rumit di balik kejadian ini—hanya manipulasi identitas lewat email dan presentasi yang meyakinkan. Alamat IP dari email pelaku juga konsisten berasal dari Nigeria, memperkuat bukti bahwa transaksi ini adalah bagian dari skema penipuan internasional.
MoonPay sendiri merupakan exchanger yang cukup populer, sering muncul dalam kampanye promosi bersama artis papan atas. Perusahaan ini bahkan pernah digugat dalam kasus class action terkait promosi NFT Bored Ape Yacht Club oleh selebritas.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa bahkan mereka yang ahli pun bisa lengah. Dunia kripto penuh peluang, tetapi juga penuh jebakan. Ketelitian dan verifikasi tetap menjadi hal yang tak boleh diabaikan—bahkan oleh para bos sekalipun.