IKN – Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LH-SDA) Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Myrna Asnawati Safitri, mengungkapkan bahwa pagu anggaran Kedeputian LH-SDA pada 2025 hanya sebesar Rp 4,8 miliar. Untuk itu, Otorita IKN mengandalkan kontribusi dari Daerah Aliran Sungai (DAS), Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, serta dana hibah dari lembaga internasional dan domestik.
Myrna menjelaskan hal ini di acara Nusantara International Partners Visit (NIPV) 2025 yang diselenggarakan di IKN pada 13-14 Februari 2025. Dalam acara ini, Otorita IKN juga memperlihatkan progres pembangunan dan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan di IKN, baik dalam aspek fisik maupun non-fisik.
Australia, Belanda, Spanyol, Inggris, dan Asian Development Bank (ADB) merupakan beberapa negara dan lembaga yang telah berkontribusi dalam pengembangan kota berkelanjutan di IKN. Salah satu target ambisius Otorita IKN adalah mengubah 65 persen dari total luas IKN, yaitu 252.660 hektar, menjadi kawasan lindung dengan tutupan hutan hujan tropis.
Untuk mendukung program reforestasi yang menjadi salah satu fokus, Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Alam Otorita IKN, Pungky Widiaryanto, mengajak semua pihak untuk berpartisipasi, termasuk perusahaan yang ingin menyalurkan CSR atau memenuhi kewajiban rehabilitasi DAS. Pungky juga mengungkapkan ada lahan seluas 25.000 hektar yang siap dimanfaatkan untuk reforestasi melalui mekanisme CSR dan rehabilitasi DAS.
Saat ini, sudah ada tujuh perusahaan dan lembaga sosial yang menjadi mitra Otorita IKN, termasuk PT Pama Persada Nusantara, Danone Indonesia, dan Komatsu Indonesia. Selain itu, beberapa opsi pendanaan lainnya seperti perdagangan karbon dan mekanisme tax deduction juga sedang dalam kajian dan penyusunan peraturan. Otorita IKN berharap pendekatan ini dapat memberikan dukungan finansial berkelanjutan bagi program reforestasi yang tengah dijalankan.