Palangka Raya – Dinas Pendidikan (Disdik) Kalimantan Tengah tengah gencar memperbaiki kualitas pendidikan, khususnya dalam literasi dan numerasi, yang masih menjadi tantangan di sejumlah daerah terpencil. Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, menyebutkan bahwa rendahnya keterampilan membaca dan berhitung di daerah tertentu memerlukan intervensi khusus.
“Banyak daerah yang akses pendidikannya masih terbatas, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan dasar seperti literasi dan numerasi. Ini menjadi fokus utama kami,” ungkap Reza pada Selasa (8/10/2024).
Menurutnya, daerah terpencil sering kali menghadapi tantangan infrastruktur pendidikan, ketersediaan tenaga pendidik, dan akses buku berkualitas. “Kita sedang mengidentifikasi sekolah-sekolah yang paling membutuhkan perhatian agar bisa diberikan solusi yang tepat,” tambahnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Disdik Kalteng menyiapkan program pendampingan intensif bagi guru di daerah terpencil. Program ini bertujuan untuk membekali guru dengan metode pengajaran literasi dan numerasi yang lebih efektif. “Guru harus jadi ujung tombak, karena merekalah yang berinteraksi langsung dengan siswa,” kata Reza.
Selain itu, evaluasi berkala akan dilakukan untuk mengukur sejauh mana perkembangan literasi dan numerasi di daerah tersebut. Dengan data evaluasi, pemerintah bisa merancang intervensi yang lebih tepat sasaran. “Kami tidak ingin program ini hanya menjadi formalitas. Harus ada dampak nyata,” tegasnya.
Reza juga meminta dukungan dari orang tua untuk lebih aktif terlibat dalam pembelajaran anak di rumah. “Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Orang tua harus mendampingi anak dalam belajar membaca dan berhitung,” ujarnya.
Dengan program ini, Disdik Kalteng berharap dapat mengatasi kesenjangan pendidikan di daerah terpencil, sehingga kualitas pendidikan merata dan siswa siap menghadapi tantangan di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
